Blog

1. Proses pembelajaran tidak boleh over assimilation agar tidak menjadi ketidakseimbangan yang dapat merubah struktur yang ada. Seperti yang terdapat di dalam literature pendidikan, bahwa seorng anak mengalami pertumbuhan yang selama itu pula membutuhkan bimbingan dengan strategi mengajar, maka guru memiliki pemahaman tentang metode belajar mengajar.
Tugas Saudara menjabarkan peran guru di dalam PBM, antara lain:
a. Guru harus memiliki keterampilan bagaimana cara menuangkan kurikulum di dalam proses pembelajaran di kelas yang mengacu pada dunia ranah.
Kurikulum dan pembelajaran itu merupakan suatu hal yang berkaitan satu sama lainnya. Di dalam kurikulum terdapat konsep, rancangan, dan desain. Sedangkan di dalam pembelajaran terdapat suatu proses implementasi, aplikasi dan proses pembelajaran. Kurikulm dan pembelajaran itu saling membutuhkan, untuk itu guru harus membuat rencana pembelajaran yang didalamnya memuat kurikulum ke dalam proses pembelajaran. Guru merupakan faktor paling penting dalam mengimplementasikan kurikulum ke dalam proses pembelajaran. Suatu kurikulum yang ideal dan baik itu harus ditunjang oleh kemampuan guru untuk mengimplementasikannya agar proses pembelajaran menjadi efektif dan inovatif.
Cara menuangkan kurikulum di dalam proses pembelajaran di kelas yang mengacu pada dunia ranah, yaitu guru tersebut harus memiliki keterampilan. Pendidikan kewarganegaraan merupakan usaha untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan dan kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antara warganegara dengan negara serta pendidikan bela negara yang bertujuan untuk menjadi warga negara yang dapat bermanfaat bagi negaranya. Dengan demikian, maka pendekatan yang digunakan guru dalam pengajaran Pkn adalah pendekatan pengembangan kemampuan anak. Melalui pengajaran Pkn diharapkan peserta didik dapat berkembang menjadi warganegara yang bermoral Pancasila dan dapat diandalkan oleh bangsa dan negara yang dapat diwujudkan dalam berperilaku sehari-hari sesuai dengan nilai dan moral Pancasila. Kemudian, peserta didik juga perlu mendapatkan pengetahuan seperti ilmu pengetahuan dan teknologi dan memperhatikan taraf perkembangan peserta didik untuk menuju hal yang lebih baik.
Di kelas rendah dalam pengembangan kurikulum harus disesuaikan dengan taraf perkembangan peserta didik, sedangkan di kelas tinggi lebih diarahkan serta menyesuaikan dengan ilmu pengetahuan ilmu dan teknologi yang didapatnya.
b. Guru yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan adalah guru yang memahami bagaimana teori atau cara mengajar yang baik.
Guru merupakan pendidik yang diharuskan sebagai pendidik yang professional dengan tugas utamanya yaitu mendidik, membimbing, mengajar, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik. Sebagai guru yang professional, disisi lain guru juga harus memiliki pengetahuan dan kemampuan yang professional. Memiliki kreativitas yang tinggi dan mampu berinovasi untuk kemajuan pendidikan peserta didiknya. Kemudian guru dapat mengajarkan ilmu yang bermanfaat bagi peserta didiknya, serta memberikan motivasi belajar kepada peserta didik agar proses pembelajaran menjadi lebih optimal.
Guru adalah seorang pengajar. Mengajar merupakan suatu seni. Guru harus mampu cakap dalam mengajar kepada peserta didiknya. Di dalam mengajar guru harus mengajar dengan gembira, bersemangat dan memberikan motivasi. Selain itu guru juga dapat mempengaruhi muridnya melalui kepribadiannya. Guru yang memiliki kepribadian yang baik, memberikan teladan bagi peserta didiknya akan memberikan contoh yang positif bagi peserta didiknya. Guru harus melakukan pengamatan untuk cara mengajar secara terus-menerus sehingga guru mendapatkan teknik dan cara mengajar yang efektif. Guru harus menguasai beragam perspektif dan strategi, dan harus bisa mengaplikasikannya secara fleksibel. Hal yang dibutuhkan dua hal utama yaitu: 1) Pengetahuan dan keahlian professional, 2) Komitmen dan motivasi.
(a) Pengetahuan Dan Keahlian Proffesional
Guru yang efektif memiliki strategi pengejaran yang baik dan didukung oleh metode penetapan tujuan, perencanaan pengajaran, dan manajemen kelas. Tahu bagaimana memotivasi, berkomunikasi, dan berhubungan secara efektif dengan murid-murid dari berbagai latar belakang kultural. Kemudian mengetahui cara menggunakan teknologi yang tepat guna di dalam kelas. Berikut adalah masing-masing penjelasan dari beberapa kriteria di atas.
(1) Penguasaan materi pelajaran
Guru yang efektif harus berpengetahuan, fleksibel, dan memahami materi. Pengetahuan subjek materi tidak hanya mencakup fakta, istilah, dan konsep umum, juga membutuhkan pengetahuan dasar pengorganisasian materi, mengkaitkan berbagai gagasan, cara berpikir dan berargumentasi.
(2) Strategi Pengajaran
Bagaimana cara guru dapat membuat pengajaran materi dapat dikuasai oleh murid. Pada pendidikan model lama terlalu menekankan murid menjadi pendengar pasif dan menyuruh murid untuk menghafal informasi yang relevan dan tidak relevan. Kemudian berganti pada prinsip konstruktivisme, yaitu menekankan agar murid secara aktif menyusun dan membangun pengetahuan dan pemahamannya. Namun tidak semua ahli setuju dengan cara di atas, tetapi yang terpenting adalah walaupun anda menggunakan salah satu strategi di atas, masih banyak hal yang harus diketahui, hal-hal yang memberikan pengaruh dalam pengajaran yang efektif.
(3) Penetapan tujuan dan keahlian perencanaan instruksional
Guru yang efektif tidak sekadar mengajar di kelas, entah dia menggunakan perspektif tradisional atau konstruktivisme di atas. Mereka juga harus menentukan tujuan pembelajaran dan menyusun rencana untuk mencapai tujuan itu.
(4) Keahlian manajemen kelas
Aspek penting lainnya untuk menjadi guru yang efektif adalah mampu menjaga kelas tetap aktif bersama dan mengorientasikan kelas ke tugas-tugas. Guru yang efektif dapat mempertahankan lingkungan belajar yang kondusif.
(5) Keahlian motivasional
Guru yang efektif mempunyai strategi yang baik untuk memotivasi murid agar mau belajar. Guru yang efektif tahu bahwa murid akan termotivasi saat mereka bisa memilih sesuatu yang sesuai dengan minatnya. Guru yang baik akan memberi kesempatan murid untuk berpikir kreatif dan mendalam untuk proyek mereka sendiri.
(6) Keahlian komunikasi
Hal yang perlu diperlukan untuk mengajar adalah keahlian dalam berbicara, mendengar, mengatasi hambatan komunikasi verbal, memahami komunikasi non verbal dari murid, dan memapu memecahkan konflik secara konstruktif.
(7) Bekerja secara efektif dengan murid dari berbagai kultur yang berbeda.
Guru yang efektif harus mengetahui dan memahami anak dengan latar belakang kultural yang berbeda-beda, dan sensitif terhadap kebutuhan mereka. Mendorong murid satu dengan murid yang lain untuk berhubungan positif.
(8) Keahlian teknologi
Guru yang efektif tahu cara menggunakan komputer dan cara mengajar murid menggunakan komputer untuk menulis dan berkreasi. Teknologi itu sendiri tidak selalu meningkatkan kemampuan belajar murid perlu kesesuaian antara kurikulum dengan teknologi yang sesuai dalam pengajaran.
b) Komitmen Dan Motivasi
Menjadi guru yang efektif juga membutuhkan komitmen dan motivasi.
Aspek ini mencakup sikap yang baik dan perhatian kepada murid. Komitmen sangat dibutuhkan dalam pengajaran, bagaimana guru memberikan tenaga dan pikiran untuk memberikan pengajaran yang dapat diterima oleh murid dengan baik. Guru yang efektif juga mempunyai kepercayaan diri terhadap kemampuan mereka dan tidak akan membiarkan emosi negatif melunturkan motivasi mereka.
c. Guru adalah pekerja potensi
Guru sebagai pekerja potensi yaitu guru yang yang bertanggung jawab membantu warga negara generasi muda yang terhindar dari ketidakpintaran. Kemudian menjadikan generasi muda yang memiliki pribadi yang patutu diteladani. Untuk itu seorang guru harus sebagai pendidik yang memiliki potensi yang harus terus dikembangkan. Sebagai seorang yang mengajar maka manusia tersebut harus bersedia menerima tanggung jawab untuk melakukan dua hal penting, yaitu:
1) Berusaha mengenali hakikat dirinya, potensi dan bakat-bakat terbaiknya dengan selalu mencari jawaban yang lebih baik tentang beberapa pertanyaan eksistensial.
2) Berusaha sekuat tenaga untuk mengaktualisasikan segenap potensinya , mengekspresikan dan menyatakan dirinya sepenuh-penuhnya, seutuh-utuhnya dengan cara menjadi dirinya sendiri dan menolak dibanding-bandingkan dengan segala sesuatu yang bukan dirinya. Seorang guru harus menunjukkan bahwa ia layak diteladani. Dalam mengubah diri sendiri menjadi lebih baik dibutuhkan proses, jiwa besar dan kesabaran untuk menjalaninya. Karena mengubah diri sendiri itu lebih sulit dibandingkan dengan mengubah orang lain. Sebagai contoh, lebih mudah mengubah seoran peserta didik yang memiliki kemampuan yang kurang menjadi pintar, dibandingkan dengan mengubah diri sendiri. Untuk itu perlu adanya keberanian untuk mengubahnya menjadi lebih baik.

2. Karakteristik pendidikan kewarganegaraan dengan paradigma baru merupakan suatu model atau kajian bidang ilmiah dalam program pendidikan di sekolah dan diterima sebagai wahana utama esensi pendidikan demokrasi di Indonesia (National Character Building).
Tugas Saudara:
a. Uraikan peran konsep dasar bidang studi Pkn di sekolah dasar yang mengacu pada peran pradigma baru dengan sasaran menuju masyarakat demokrasi.
Pada proses dan peran paradigma baru dalam bidang studi PKn bagi pendidikan di Sekolah Dasar yaitu untuk mengembangkan pola dinamika kehidupan di masyarakat, yaitu suatu model atau kerangka berpikir yang digunakan dalam proses Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia. Dengan dinamika perkembangan kehidupan berbangsa dan bernegara yang ditandai oleh semakin terbukanya persaingan antar bangsa yang semakin ketat, maka bangsa Indonesia mulai memasuki era reformasi di berbagai bidang menuju kehidupan masyarakat yang lebih demokratis.
b. Bagaimana arti pradigma baru bidang studi Pkn multidimensional yang dilandasi oleh peran dimensi rasional, spiritual dan emosional dalam kehidupan sosial.
Paradigma baru di bidang srudi Pkn yaitu mengembangkan pendidikan yang demokrasi mengemban tiga fungsi pokok, yakni mengembangkan kecerdasan warganegara (civic knowledge), membina keterampilan warga negara (civic skill) dan membentuk watak warga negara (civic disposition). Kecerdasan warganegara yang dikembangkan untuk membentuk warga negara yang baik bukan hanya dalam dimensi rasional, melainkan juga dalam dimensi spiritual, emosional, dan sosial sehingga paradigma baru PKn bercirikan multidimensional.
c. Bagaimana ciri-ciri dan karakteristik proses pembelajaran demokrasi yang ditunjang oleh media portopolio.
Proses pembelajaran demokrasi yang ditunjang oleh media portopolio merupakan suatu model pembelajaran yang efektif dan efisien digunakan sebagai alternatif. Dengan media portopolio proses pembelajaran mampu melibatkan peserta didik dalam keseluruhan proses pembelajaran dan dapat melibatkan semua pihak dalam pembelajaran sehingga peserta didik memiliki suatu kebebasan berpikir, berpendapat, aktif dan kreatif. Dengan model media portopolio, diupayakan dapat membangkitkan minat belajar peserta didik secara aktif, kreatif, dan dapat mengembangkan pemahaman nilai-nilai kemampuan berpartisipasi secara efektif, serta diiringi suatu sikap tanggung jawab. Pada pembelajaran yang ditunjang oleh media portopolio, proses pembelajaran PKn mengacu pada pendekatan sistem, yaitu: 1) CTL (Contextual Teaching Learning), dan 2) Model Kegiatan Sosial dan Pendidikan Kewarganegaraan.
d. Apa alasannya peran pendekatan psikologis/kejiwaan dalam proses pembelajaran bidang studi Pkn dianggap suatu yang paling penting.
Dalam pembelajaran bidang studi Pkn, pendekatan psikologis sangatlah penting karena bidang studi Pkn memberikan pendidikan karakter bagi peserta didik untuk meningkatkan kualitas dan kuantitasnya. Dalam psikologi terdapat banyak bagian yang terkandung di dalamnya salah satunya adalah cabang ilmu psiklogi pendidikan yang berkaitan dengan kejiwaan manusia. Hakikat kejiwaan manusia terwujud dengan adanya kekuatan serta aktivitas-aktivitas kejiwaan dari diri manusia yang menghasilkan tingkah laku yang lebih baik. Unuk itu peran pendekatan psikologis dalam proses pembelajaran bidang studi Pkn adalah hal yang sangat penting, karena dalam pendekatan psikologis tersebut menjuang dengan pendidikan karakter terhadap pesera didik untuk membentuk jiwa yang berbudi pekerti yang baik dan patut diteladani.

3. Guru adalah tenaga professional yang menggunakan keahliannya untuk membantu perkembangan para peserta didiknya, karena guru berperan sebagai agen pembaharu, pemimpin dan pendukung nilai-nilai masyarakat. Guru juga harus merancang program pembelajaran atas dasar kebutuhan umum maupun kebutuhan perorangan peserta didiknya.
Uraikan bentuk dasar bidang studi Pkn bagi mahasiswa PGSD dan bagaimana kewajiban guru dalam mengajar bidang studi Pkn yang membawa misi ruang lingkup butiran materi dalam hidup bermasyarakat.
Jawaban :
Bentuk dasar bidang Pkn bagi mahasiswa PGSD. Dalam Pendidikan Kewarganegaraan ada yang membahas dan mengkaji berbagai hal yang berkaitan hakikat, fungsi, dan tujuan, serta ruang lingkup. Karakteristik PKn sebagai pendidikan nilai dan moral. Menggambarkan keterkaitan PKn dan IPS SD/MI dan mata pelajaran lain. Materi dan prinsip kepribadian nasional, semangat kebangsaan, dan cinta tanah air. Materi HAM. Materi penegakan hukum di Indonesia. Materi demokrasi dan pendidikan demokrasi. Konsep, nilai, moral, dan norma dengan negara, sesama warga negara dan bela negara. Model pembelajaran PKn SD berbasis portofolio. Karakteristik WNI dalam konteks pluralistik, serta prosedur dan alat /evaluasi dalam PKn SD berbasis portofolio. Kewajiban guru dalam mengajar bidang studi Pkn yang membawa misi ruang lingkup butiran dalam hidup masyarakat.
Pendidikan Kewarganegaraan merupakan suatu mata pelajaran yang bertujuan membantu peserta didik menjadi manusia yang beriman, cakap, kreatif, mandiri, dan pada akhirnya menjadi warga negara yang baik dan bertanggung jawab. Melihat tujuan PKn, jelaslah bahwa belajar PKn bukan merupakan hal yang mudah dan tidak cukup hanya dihafalkan. Guru harus berupaya untuk mengajarkan PKn yang disesuaikan dengan situasi dan dinamika yang terjadi dalam dunia yang semakin global.
Upaya yang dilakukan oleh guru dalam mengajar PKn supaya lebih bermakna dan menyenangkan, di antaranya adalah:
a. Guru mempersiapkan bahan ajar yang mudah dimengerti siswa.
b. Saat proses pembelajaran berlangsung, guru menggunakan model pembelajaran yang menyenangkan siswa.
c. Guru menjadi teladan bagi siswa.
d. Guru PKn harus menjadi fasilitator, tutor, dan teman belajar bagi siswa.
e. Guru PKn harus membuka diri terhadap gejala-gejala yang diperlihatkan oleh siswa, seandainya siswa/peserta didik membutuhkan motivasi, semangat, dan curahan hati.
f. Guru tidak boleh melanggar tata tertib di sekolah, sehingga peserta didik pun akan mencontoh gurunya tersebut.
g. Siswa tidak boleh terlambat, dan tentunya guru harus datang lebih awal.
Kewajiban guru PKn adalah menyisipkan materi akhlak budi pekerti yang mulia dengan cara menjabarkan isi butir Pancasila sebanyak 45 butir yang tersebar pada contoh di bawah ini:
Sila kesatu: Percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, toleransi antarumat beragama. Contoh: menghargai perbedaan agama.
Sila kedua: Menghargai harkat derajat manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Contoh: tidak berbuat kekerasan.
Sila ketiga: Menempatkan persatuan, kesatuan bangsa di atas kepentingan pribadi, kelompok/golongan. Contoh: penggunakan narkoba.
Sila keempat: Senantiasa melaksanakan musyawarah untuk mencapai mufakat. Contoh: tidak boleh memaksakan pendapat kepada orang lain.
Sila kelima: saling tolong-menolong.
Dalam mengajarkan PKn, guru harus tetap mengarahkan siswa untuk mengenal, menghayati dan mengamalkan Pancasila dengan contoh yang familiar dengan peserta didik. Dengan demikian tujuan pembelajaran Pkn dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari peserta didik dimulai dari lingkungan sekolah kemudian di lingkungan masyarakat peserta didik.

4. Dalam proses pembelajaran tematik terpadu, guru tdak boleh memonopoli PBM melainkan harus menjadi informan yang andal juga sebagai fasilitator, dinamisator, mediator dan motivasi.
a. Bagaimana peran guru sebagai fasilitator bagi anak didiknya.
Peran guru sebagai fasilitator yaitu guru berperan memberikan pelayanan untuk memudahkan peserta didik dalam kegiatan proses pembelajaran. Guru menjadi penjembatan yang baik di depan peserta didik. Dalam fungsinya sebagai fasilitator guru lebih banyak melakukan belajar bersama. Kemudian memberikan bantuan teknis, arahan dan petunjuk kepada peserta didik.
b. Bentuk dinamisator yang bagaimana diterapkan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar di kelas.
Seorang guru yang memiliki peran sebagai dinamisator yaitu berfungsi untuk memberikan dorongan kepada peserta didik dengan menciptakan suasana lingkungan pembelajaran yang kondusif. Guru harus mampu mengondisikan proses pembelajaran dengan baik sehingga proses belajar mengajar berjalan dengan nyaman dan kondusif.
c. Bagaimana peran mediator seorang guru dalam proses pembelajaran di kelas.
Peran guru sebagai mediator yaitu guru hendaknya menciptakan kualitas lingkungan yang interaktif secara maksimal, mengatur arus kegiatan peserta didik, menampung semua persoalan yang diajukan peserta didik dan mengembalikan lagi persoalan tersebut kepada peserta didik yang lain untuk dijawab dan dipecahkan, lalu guru bersama peserta didik harus menarik kesimpulan atas jawaban masalah sebagai hasil belajar. Untuk itu guru harus terampil dalam mempergunakan tentang bagaimana orang berinteraksi dan berkomunikasi.
d. Bagaimanakah seorang guru memberikan motivator bagi anak didik dalam proses pembelajaran di kelas.
Seorang guru memberikan dorongan kepada peserta didik untuk dapat belajar lebih giat dan memberikan tugas kepada peserta didik sesuai dengan kemampuan dan perbedaan individual peserta didik. Kemudian guru memberikan semangat dan penguatan terhadap peserta didik agar proses pembelajaran berjalan dengan optimal.

5. Secara empiris, demokrasi, dalam pendidikan dapat dilakukan melalui berbagai pola/sistem pendekatan pendidikan dan pengajaran konstrukvisme, penelitian tindakan kelas dan supervise klinis.
a. Bagaimana pola bentuk pendekatan yang acuannya pada penelitian tindakan kelas supaya PBM demokrasi menjadi landasan pemberdayaan warga negara (Citizen Empowerment).
1) Bentuk pendekatan PKN
a) Pendekatan Evolution (Evolusi)
Siswa diberi kesempatan untuk mengutarakan respon terhadap sesuatu hal yang diutarakan guru (secara verbal atau stimulus tertentu). Siswa boleh bicara secara spontan mengutarakan/ pendapatnya.
b) Pendekatan Inculcation
Siswa tidak diberi kesempatan memilih seperti pendekatan evolusi, tetapi diajak untuk berpikir atau berbuat menurut pola-pola yang sudah kita tetapkan (perhitungan secara matang)
c) Pendekatan Awareness (Kesadaran)
Agar siswa mengenali dan menyadari nilai yang ada dalam dirinya tentang sesuatu hal, mengenal nilai dari orang lain serta mampu menyatakan alasan pilihan posisi yang diambilnya terhadap sesuatu.
d) Pendekatan Moral Reasoning (Penalaran Moral)
Membina siswa ke arah yang memberikan penalaran terhadap masalah moral yang kompleks (complex pattern of moral reasoning). Cara pembinaan pelaksanaan pendekatan ini sebagaimana dilakukan Kohlberg melalui pemecahan masalah (problem solving) terhadap suatu kasus yang dimanipulasikan dalam cerita pendek tertentu.
e) Pendekatan Analysis (Analisis)
Pendekatan ini membina moral seperti Kohlberg tetapi lebih menekankan penggunaan cara berpikir logis dan prosedur penelaahan secara ilmiah (scientific investigation procedures).
f) Pendekatan Clarification (Klarifikasi)
Dalam pendekatan ini siswa dibantu/ dibina untuk menguji diri dan perbuatannya atau kejadian melalui cara-cara yang emosional maupun rasional.
g) Pendekatan Commitment (Kesepakatan)
Siswa diajak dahulu menyepakati suatu pola yang akan dijadikan criteria/ indicator penilaian atau perbuatan.
h) Pendekatan Union (Integral, Peleburan diri)
Pendekatan ini agar siswa memahami sesuatu masalah (termasuk nilai dan moralnya) kemudian siswa diintegrasikan ke dalam suatu kehidupan rill.
b. Bagaimana totalitas seorang guru dalam menerapkan pola interaksi demokrasi pada anak didiknya secara empiris pada lingkungan sekitar?
Totalitas seorang guru dalam menerapkan pola interaksi demokrasi pada anak didik secara empiris pada lingkungan sekitar
Dalam kemajuan teknologi yang begitu canggih, kemajuan teknologi yang dicapai oleh manusia tidak mampu menggantikan peran dan fungsi guru dalam proses pendidikan anak. Di antara unsure-unsur penggerak proses pendidikan khususnya pendidikan formal, guru merupakan tumpuan harapan keberhasilan proses transformasi pendidikan. Gurulah tempat tumpuan harapan tercapainya tujuan pendidikan, terbentuknya manusia yang takwa kepada Tuhan YME, cerdas, terampil, tinggi budi pekertinya, kuat kepribadiannya, tebal semangat budi pekertinya, kuat kepribadiannya, tebal semangat kebangsaan serta cinta tanah air, dapat membangun dirinya, serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsanya. Dalam segi ketotalitasan guru terhadap penerapan pola interaksi demokrasi pada anak didiknya di lingkungan sekitar yaitu dengan
c. Alasan PBM demokrasi di Indonesia tidak bias berjalan sesuai dengan Hidden Curruculum
Masalah ini disebabkan banyak faktor yang menyebabkan PMB demokrasi tidak sesuai dengan peran Hidden Curriculum.Ditinjau dari beberapa sisi, yaitu guru, siswa, strategi pembelajaran, sarana dan prasarana, lingkungan dan kurikulum.
1) Guru
Ada beberapa kelemahan guru yang menyebabkan tidak berjalannya PBM demokrasi adalah sebagai berikut:
a) Guru PKN tidak bertindak sebagai fasilitator
b) Guru PKN lebih banyak tampil sebagai pendidik yang dapat mengembangkan secara terintegrasi dimensi intelektual, emosional, dan social
c) Guru PKN cenderung bertindak sebagai pemberi bahan pelajaran
d) Guru PKN belum dapat melakukan pengelolaan kelas secara optimal
e) Guru PKN belum berkiprah secara langsung terencana membentuk kemampuan berfikir dan system nilai peserta didik
f) Guru Pkn lebih banyak bertindak sebagai pengajar sehingga belum banyak bertindak sebagai panutan
g) Guru Pkn belum secara optimal memberikan kemudahan bagi para peserta didik
h) Guru PKn tidak diharapkan memonopali interaksi PBM di kelas
i) Guru Pkn tidak diharapkan memberikan materi dan informasi tidak ditunjang oleh faktual.
2) Siswa
Faktor yang menyebabkan tidak berjalannya PBM demokrasi dari diri siswa adalah motivasi belajar yang rendah, intelegensi siswa, kebiasaan yang buruk dan rasa kurang percaya diri.